Oleh Silmi Nurdini Kamilah
SUATU hari putri Nabi SAW. Fatimah
Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah wanita pertama
yang memasuki surga setelah Ummahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.
Berhari-hari
Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan
siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu
tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah
mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota
Madinah.
Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az
Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah
Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang
sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan
salam.
“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah
terdengar jawaban seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?”
lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.”
Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi
junjungan alam semesta.”
Segera Mutiah membuka sedikit pintu
rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya
yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah
kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan
bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.
“Ada
apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu?
Apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahim
kepadamu?”
Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai
putri Nabi, bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi
keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang menurut ajaran
Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki-laki ke
rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya.
Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi aku belum meminta ijin kepada
suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok biar
aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”
Tersentaklah
Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata wanita mulia ini, bahwa
argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya
Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan
merencanakan akan kembali besok hari.
Pada hari berikutnya ketika
Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak
mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga akhirnya Fatimah
mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah
sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa
Hasan, sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah
termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Husein berusia lebih
kecil dan adik dari Hasan.
Namun ketika berada didepan rumah
Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah
mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan,
akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.
Semakin
galau hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung
tinggi ajaran Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada
suaminya.
Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua
anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah
mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati
sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang
dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat
mempesona.
Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada
Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang
bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang
demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya
dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang
bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan
senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah
istri-istri kami seperti Mutiah.
Akhirnya Fatimah pulang kembali
dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang
keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap
bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan
Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja
sampai di rumah pulang dari kerja.
Fatimah dan kedua anaknya
Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke
rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan
dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah
menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun
suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya,
dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan
oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma
Subhanallah.
Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan
Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah
disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan
makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar
dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya
dengan mengatakan.
“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat
makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai
dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”
Tanpa
bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh
ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah
para istri Nabi yaitu Mutiah.
Fatimah pulang menangis haru dan
bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah.
Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai
wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.
Anda sedang membaca artikel tentang Dialah Mutiah, Wanita Pertama Penghuni Surga dan anda bisa menemukan artikel Dialah Mutiah, Wanita Pertama Penghuni Surga ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/dialah-mutiah-wanita-pertama-penghuni.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Dialah Mutiah, Wanita Pertama Penghuni Surga ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan