Kagum dengan Christopher Colombus yang berhasil menemukan benua Amerika
pada tahun 1492? AtauVasco da Gama yang berlhasil melakukan pelayaran
dari Portugis ke India pada tahun 1497? Saya juga kagum dengan mereka,
tapi lebih kagum lagi dengan tokoh yang satu ini: Laksamana Cheng Ho
(Zheng He).
Selama hidupnya, Cheng Ho melakukan petualangan antar benua selama 7 kali berturut-turut dalam kurun waktu 28 tahun (1405-1433). Tak kurang dari 30 negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika pernah disinggahinya. Wah... hebat sekali. Pelayarannya bahkan lebih awal 87 tahun dibandingkan Columbus.
Laksamana Cheng Ho hidup pada masa Dinasti Ming di China. Dinasti Ming adalah masa kekuasaan Islam di China. Ternyata Islam pernah berkuasa di China ya? Makanya pada postingan kali ini saya tertarik untuk menulis tentang Dinasti Ming di Cina, lain kali kita cerita tentang laksamana Cheng Ho ya...
Selama hidupnya, Cheng Ho melakukan petualangan antar benua selama 7 kali berturut-turut dalam kurun waktu 28 tahun (1405-1433). Tak kurang dari 30 negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika pernah disinggahinya. Wah... hebat sekali. Pelayarannya bahkan lebih awal 87 tahun dibandingkan Columbus.
Laksamana Cheng Ho hidup pada masa Dinasti Ming di China. Dinasti Ming adalah masa kekuasaan Islam di China. Ternyata Islam pernah berkuasa di China ya? Makanya pada postingan kali ini saya tertarik untuk menulis tentang Dinasti Ming di Cina, lain kali kita cerita tentang laksamana Cheng Ho ya...
Dinasti Ming muncul setelah masa kekuasaan Dinasti Yuan (Mongol), dimana
pada akhir kekuasaannya Dinasti Yuan sedang digegoroti oleh krisis
moneter berkepanjangan. Pengelolaan uang kertas yang sembarangan membuat
nilai mata uang itu turun. Kepercayaan mata uang kertas yang diberi
nama yuan (sesuai dengan nama dinasti yang berkuasa) pun hilang. Selain
itu Kaisar Mongol juga harus membiayai pembangunan kanal dari utara ke
selatan, menghubungkan Sungai Huang Ho dan Yang Tse Kiang. Keadaan
ekonomipun dengan cepat berubah menjadi kacau. Kesejahteraan rakyat
terpuruk sehingga pemberontakan rakyatpun tidak bisa dibendung. Kekuatan
pemberontak terhimpun dari kalangan pekerja yang membangun kanal.
Mereka dipimpin oleh seorang pemuda Muslim bernama Chu Yuan Chang.
Chu adalah menantu dari seorang jenderal muslim bernama Kok Tze Hin. Panglima Kok Tze Hin menyerahkan pasukan yang berada di bawah perintahnya kepada Chu Yuan Chang. Pasukan ini berasal dari wilayah sekitar Yang Tse Kiang. Kemudian para pemuda Han pun ikut bergabung.
Dengan strategi yang disusun oleh Panglima Chu Yuan Chang dan bantuan yang diberikan oleh isterinya, Putri Peony yang muslimah, akhirnya mereka berhasil merebut kota Nanking yang berada di daerah selatan sungai Yang Tze Kiang. Pasukan rakyat saat itu juga berhasil menyerbu ke utara dan berhasil merebut kota Peking, ibukota Khanbalik.
Chu Yuan Chang akhirnya mengumumkan pembentukan pemerintahan Dinasti Ming. Chu mengambil nama Ming dengan pertimbagan dia ingin nama dinastinya bermakna sama dengan gelar Madinah. Ming berarti Al Munawarah yang berarti gilang gemilang. Panglima Chu Yuan Chang muncul sebagai kaisar pertama dari Dinasti Ming (1368-1644 M). Dia dipanggil dengan Kaisar Hung Wu, tetapi sejarah lebih mengenalnya sebagai Kaisar Chu Yuan Chang dan isterinya dipanggil Ratu Ma (Ratu Muhammad). (dari berbagai sumber)
Chu adalah menantu dari seorang jenderal muslim bernama Kok Tze Hin. Panglima Kok Tze Hin menyerahkan pasukan yang berada di bawah perintahnya kepada Chu Yuan Chang. Pasukan ini berasal dari wilayah sekitar Yang Tse Kiang. Kemudian para pemuda Han pun ikut bergabung.
Dengan strategi yang disusun oleh Panglima Chu Yuan Chang dan bantuan yang diberikan oleh isterinya, Putri Peony yang muslimah, akhirnya mereka berhasil merebut kota Nanking yang berada di daerah selatan sungai Yang Tze Kiang. Pasukan rakyat saat itu juga berhasil menyerbu ke utara dan berhasil merebut kota Peking, ibukota Khanbalik.
Chu Yuan Chang akhirnya mengumumkan pembentukan pemerintahan Dinasti Ming. Chu mengambil nama Ming dengan pertimbagan dia ingin nama dinastinya bermakna sama dengan gelar Madinah. Ming berarti Al Munawarah yang berarti gilang gemilang. Panglima Chu Yuan Chang muncul sebagai kaisar pertama dari Dinasti Ming (1368-1644 M). Dia dipanggil dengan Kaisar Hung Wu, tetapi sejarah lebih mengenalnya sebagai Kaisar Chu Yuan Chang dan isterinya dipanggil Ratu Ma (Ratu Muhammad). (dari berbagai sumber)
Anda sedang membaca artikel tentang Dinasti Ming, Khilafah Islam di Cina dan anda bisa menemukan artikel Dinasti Ming, Khilafah Islam di Cina ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/dinasti-ming-khilafah-islam-di-cina.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Dinasti Ming, Khilafah Islam di Cina ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan