islamind.com - Tidak seorangpun manusia yang suka terlilit hutang. Baik dia beriman
maupun tidak. Sebab ketika terbebani hutang seseorang biasanya menjadi
bingung dan kehabisan gairah beraktifitas. Kreatifitas diri dan dinamika
menurun. Ia tenggelam dalam kesedihan dan perasaan tertekan memikirkan
hutangnya yang belum sanggup ia lunasi.
Abu Said Al-Khudhri radhiyallahu ’anhu bertutur: “Pada suatu hari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah radhiyallahu ’anhu
sedang duduk di sana. Beliau bertanya: ”Wahai Abu Umamah, kenapa aku
melihat kau sedang duduk di luar waktu sholat?” Ia menjawab: ”Aku
bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: ”Maukah
aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila kau baca maka Allah ta’aala
akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Ia menjawab:
”Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, ”Jika kau berada di waktu
pagi maupun sore hari, bacalah do’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ
وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ
وَقَهْرِ الرِّجَالِ
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Kata Abu Umamah: ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’aala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)
Kata Abu Umamah: ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’aala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)
Ada beberapa pelajaran yang bisa ditarik dari hadits di atas. Di
antaranya ialah ternyata sahabat merupakan manusia biasa seperti
kebanyakan manusia pada umumnya. Bilamana ia terlibat hutang maka ia
menjadi bingung dan sedih. Hal ini jelas dinyatakan oleh Abu Umamah radhiyallahu ’anhu. Sahabat yang satu ini saking sedih dan bingungnya menghadapi lilitan hutang hingga kedapatan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sedang berdiam diri di dalam masjid di luar jam biasanya seseorang berada di masjid.
Pelajaran lainnya ialah bahwa sahabat tatkala ditawari doa oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
untuk menghilangkan kebingungan dan mengatasi beban hutangnya, maka
tanpa ragu sedikitpun ia menyambut dan menerimanya. Bahkan dengan segera
ia amalkan, sehingga dengan izin Allah subhaanahu wa ta’aala tak lama sesudah ia rajin berdoa, Allah subhaanahu wa ta’aala berkenan mengatasi problem hutangnya.
Tentunya sahabat Abu Umamah radhiyallahu ’anhu membaca doa
bukan sekedar seperti orang bernyanyi tanpa memahami dan meyakini
kekuatan doa tersebut. Di samping berdoa ia berusaha sekuat tenaga
mengatasi apa-apa yang ia lontarkan dalam doanya. Ia berusaha mengatasi
bingungnya, sedihnya, lemah dirinya, malasnya dan ketidakberdayaannya
menghadapi kesewenang-wenangan manusia kepada dirinya. Demikianlah para
sahabat radhiyallahu ’anhum. Mereka merupakan anak didik terbaik Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
sehingga mereka tidak pernah meragukan kekuatan doa. Barangkali jika di
zaman sekarang ada orang yang datang kepada seseorang mengeluhkan
problem hutangnya kemudian diberikan jalan keluar berupa doa kepada
Allah subhaanahu wa ta’aala, ia akan marah dan merasa dipermainkan.
Artinya, jika kita sedang bingung lantaran problem hutang yang tidak
kunjung terlunasi, maka hendaknya kitapun mengikuti jejak generasi
terbaik para sahabat radhiyallahu ’anhum tersebut. Mereka sungguh telah menghayati kebenaran firman Allah ta’aala di dalam Kitab-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي
وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah
ayat 186)
Dari ayat di atas dapat kita simpulkan beberapa pelajaran yang sangat penting:
(1) Allah ta’aala itu dekat. Artinya jangan kira Allah ta’aala tidak melihat dan mengetahui segala apa yang berkecamuk di dalam diri kita. Termasuk segala kesulitan yang kita hadapi.
(2) Asalkan permohonan diajukan kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala berjanji pasti akan mengabulkannya
(3) Agar lebih besar kemungkinan dikabulkannya, hendaklah kita penuhi segenap perintah Allah ta’aaladan tentunya tinggalkan segenap larangan-Nya
(4) Berimanlah kepada Allah ta’aala. Sebab Allah ta’aala memliki nama-nama yang baik (Asmaa-ul Husna).
Allah ta’aala Dialah yang Maha Kaya, Maha Mendengar, Maha Pengasih,
Maha Penyayang dan Maha Kuasa mengabulkan segenap doa hamba-hambaNya.[eramuslim]
Anda sedang membaca artikel tentang Do’a Saat Bingung Mengatasi Hutang dan anda bisa menemukan artikel Do’a Saat Bingung Mengatasi Hutang ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/doa-saat-bingung-mengatasi-hutang.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Do’a Saat Bingung Mengatasi Hutang ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan