Selamat Datang di CariManfaat.com

Tuesday, January 15, 2013

Ketika Sutradara Amerika Telanjangi McDonald's (2)

6:13 PM

Share it Please
Super Size Me ditayangkan perdana di 41 bioskop Amerika pada tanggal 7 Mei 2004. Di malam pembukaan, film ini berhasil menyedot laba kotor US$ 516, 641. Para penonton mengaku puas dan sepakat dengan Spurlock bahwa pola makan warga Amerika kebanyakan memang tidak sehat.

Pihak McD sendiri awalnya tidak memberi tanggapan. Namun setelah film itu kian hari kian mendapat perhatian luas, bahkan menjuarai sejumlah penghargaan di berbagai festival film internasional, akhirnya McD buka suara. Anehnya, walau Super Size Me awalnya di putar di Amerika, yang pertama kali bereaksi adalah resto McD yang ada di seberang benua.

Direktur Eksekutif McDonald’s Australia, Guy Russo, pada 14 Juni 2005 dengan keras menyebut Spurlock sebagai orang bodoh.

“Tidak ada seorang pun yang dalam 30 hari terus-menerus mengkonsumsi makanan dan minuman McD. Itu tindakan orang bodoh. Kami meyakini, dan selalu demikian, bahwa produk kami adalah salah satu pilihan yang tepat untuk penyeimbang diet.”

Bagaimana jawaban Spurlock? Dengan santai jebolan New York University Tisch School of the Arts menyatakan, “Bisa jadi saya terlalu ekstrem. Tapi saya juga punya alasan. Walau tidak 30 hari berturut-turut, tapi adalah suatu kenyataan bahwa banyak sekali orang, dari anak-anak kecil hingga orangtua, yang mengkonsumsi junkfood terutama produk McD lima atau enam kali dalam sepekan.”

Hal itu sudah dianggap bagian dari budaya Amerika. “Bagaimana jika kebiasaan itu terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, bertahun-tahun dalam hidupnya. Suatu saat ia akan merasakan efek dari apa yang telah dikonsumsinya itu.. Bukankah itu sudah terlambat? Saya hanya berupaya mengingatkan, ” jelas Spurlock.

Selain itu, produser film ini juga memaparkan sejumlah temuannya. “McD memberi makan 46 juta orang di seluruh dunia tiap hari. Angka itu lebih besar ketimbang jumlah rakyat Spanyol keseluruhan. Ini soal satu ondustri global. Rentangan target mereka amat luas, dari anak-anak kecil hingga orangtua. Bahkan untuk menarik hati anak-anak, di tiap gerai mereka sengaja menaruh badut dan arena bermain.”

Saya tahu, lanjutnya, ada beberapa orangtua yang tidak pernah membawa anak-anaknya ke resto tersebut. Namun ketika saya tanya resto apa yang menjadi favoritnya, anak-anak dengan tangkas segera menjawab: McD! Ini benar-benar suatu hal menarik sekaligus mencemaskan.

Walau mengundang pro dan kontra, pada kenyataannya Super Size Me laris bak kacang goreng. Sejak launching perdana hingga September 2004, film tersebut telah menyabet 21 penghargaan bergengsi di sejumlah festival film internasional di berbagai negara.

Warga Amerika sendiri kini banyak yang menyandingkan Spurlock dengan Michael Moore. Apa tanggapannya? Dengan rendah hati, Spurlock berkata, “Ya, saya mendengarnya. Saya amat berbahagia dengan hal itu. Saya berharap, suatu waktu orang-orang akan memanggil saya dengan sebutan: Morgan ‘Michael Moore’ Spurlock. Ha..ha..ha.!”

Kenekatan Morgan Spurlock ternyata tidak sia-sia. Film semi dokumenter Super Size Me yang diproduksi dan dibintanginya ternyata membuahkan hasil yang amat menggembirakan. Istilahnya “Super Size Me” juga mendatangkan “Super Size Award”!

Sejak diluncurkan serentak di 41 gedung bioskop ternama AS, 7 Mei 2004, hingga awal September 2004, film ini berhasil meraup laba kotor sebesar US$11.450.330! Seabreg penghargaan pun berhasil diraihnya. Inilah deretan penghargaan yang dihasilkan Super Size Me menurut ‘Box Office Mojo 2004”:

- Winner Best Director Sundance Film Festival 2004
- Winner New Director’s Award, Edinburgh Int’l Film Festival 2004
- Winner MTV News Docs Prize, Full Frame Film Festival 2004
- Special Screening, SXSW Film Festival 2004
- Official Selection San Fransisco Int’l Film Festival 2004
- Official Selection W V Int’l Film Festival 2004
- Official Selection US Comedy Arts Festival 2004
- Official Selection Hot Docs 2004
- Opening Night Film, Artivist Film Festival 2004
- Outstandingh Cultural Documentary Mountain Film Telluride 2004
- Closing Night Film D.C Festival 2004
- Official Selection Philadelphia Film Festival 2004
- Official Selection New Zealand Wellington Film Festival 2004
- Official Selection Dundein Int’l Film Festival New Zealand 2004
- Official Selection Edinburgh Int’l Film Festival 2004
- Opening Night Film Brasilia Int’l Film Festival 2004
- Official Selection San Sebastian Int’l Film Festival 2004
- Official Selection Summer Int’l Film Festival, Newport, RI 2004
- Official Selection Haugesund Int’l Film Festival, Norway 2004
- Opening Night Film Bandariskir Indi Biodagar Reykjavik, Iceland 2004
- Official Selection Espoo Cine Int’l Film Festival Helsinki, Finlandi 2004

Awalnya McDonald’s memandang sebelah mata terhadap Super Size Me, namun ketika film ini mencatat prestasi yang luar biasa, maka mau tidak mau McDonald’s akhirnya harus meresponnya. Setelah tahun 2002 McDonald’s terkena imbas aksi boikot yang digaungkan Dunia Islam seluruh dunia, maka dua tahun kemudian restoran cepat saji ini kembali menuai badai. Kali ini datang dari Amerika sendiri.

Perusahaan makanan cepat saji alias junk-food yang dipimpin oleh Jack M. Greenberg—juga menjabat sebagai direktur kehormatan American-Israel Chamber of Commerce and Industry—Kadinnya Amerika—yang berlokasi di Chicago—ini telah memiliki sayap di lebih dari 121 negara dengan jumlah armada restorannya mencapai sekitar 30.000 buah.

McDonald’s juga diketahui merupakan rekanan dari Jewish United Fund (www. juf.org/cent/partners.asp) dan Jewish Federation.

Sebab itu, ketika dalam perayaan 100 tahun berdirinya Jewish United Fund dan Jewish Federation di Chicago dua tahun lalu, McD mendapat penghargaan dari dua organisasi zionis itu sebagai perusahaan penyumbang ketiga terbesar di dunia setelah AOL Corporation dan Illinois Tool Works Foundation kepada Zionis-Israel. 

Kala itu, ulama besar Yusuf Qaradhawy dengan tegas memfatwakan bahwa kaum Muslimin haram membelanjakan uang membeli produk Amerika dan Israel, serta produk-produk Barat lainnya, yang secara aktif me mbantu Zionis-Israel. Fatwa tinggalah fatwa. Pada kenyataannya masih banyak umat Islam yang mengabaikan fatwa tersebut.

Bahkan di Saudi, McD telah berhasil mendirikan 71 restorannya—termasuk dua buah di Tanah Suci Makkah. Pangeran Misha-al-bin Khalid bin Fahad al-Faisal Al-Saud tercatat sebagai pemegang lisensi restoran McD di Saudi Arabia.

Respon McDonald’s

Awalnya McDonald’s membuat survey untuk mengetahui apakah Super Size Me berimbas pada jumlah omzet produknya. Ternyata benar. Beberapa pekan setelah film itu diputar di beberapa bioskop dunia, didapat hasil bahwa omzet McD mengalami penurunan berarti. Akhirnya McD mengubah strategi, dari yang awalnya mendiamkan menjadi aktif menyerang balik.

Pada 14 Juni lalu, pihak McD mulai mengeluarkan pernyataan. McD Australia tercatat sebagai resto McD pertama di dunia yang melakukan respon atas Super Size Me. Guy Russo, Direktur Eksekutif McD Negeri Kangguru ini menyatakan akan mengucurkan jutaan dolar untuk menangkis serangan yang dilancarkan Spurlock lewat filmnya.

McD Australia, ujar Russo, akan membuat tiga buah film tentang McD, dua film teve dan satu film bioskop, yang akan mementahkan Super Size Me.

Russo dengan jengkel menyatakan bahwa tindakan Spurlock yang hanya mengkonsumsi makanan dan minuman produk McD selama 30 hari berturutan adalah tindakan bodoh.

“Tiada satu pun manusia yang seperti itu. Kami sangat yakin, produk kami memenuhi standar kesehatan internasional, ” kilah Russo berpromosi.

“Apa yang Tuan Spurlock lakukan, mengkonsumsi kalori berlebihan tanpa diimbangi olahraga, itu suatu tindakan yang amat tidak bertanggungjawab, ” tegasnya lagi.

Russo dengan serius menyatakan, pihaknya akan bersungguh-sungguh dengan isu obesitas yang dilontarkan penyerangnya. “Kami akan memperkenalkan sayuran yang bernutrisi tinggi dan produk berkadar lemak rendah. Jika ada orang Amerika membuat film yang menyerang kami, jelas kami tidak mungkin duduk berdiam diri.”

Apa jawab Spurlock? “Yeah, McD telah menyadari beberapa kekeliruannya. Mereka kini tengah mengubah komposisi produknya dengan susunan yang lebih menyehatkan.”

McD sendiri sepakat, adalah tidak baik mengkonsumsi junkfood terlalu sering tanpa diimbangi dengan olahraga teratur dan makanan sehat lainnya. McD kini tengah berupaya menambahkan sayuran, susu alami, dan buah-buahan dalam menunya. Selain itu, juga mengurangi kadar garam dalam kentang gorengnya.

Dari Chicago, Juru Bicara McDonald’s, Amanda Pierce, mengatakan bahwa Spurlock memang terlalu mengada-ada. “Jumlah makanan yang dikonsumsi Spurlock dalam jangka waktu 30 hari, setara dengan jumlah konsumsi pelanggan kami selama enam tahun. “ 

Amanda juga menantang Spurlock untuk menggelar debat terbuka di muka umum. “Kami ingin agar masyarakat memahami hal ini dengan baik, tidak berat sebelah, dan melihat dari sisi kami.”

Sikap McD Amerika ini didukung pemerintah AS. Data dari Kementrian Kesehatan AS menyebutkan bahwa penyebab utama obesitas bukanlah burger dan sejenisnya.

Sayang, selain obesitas, McD tidak membahas gejala-gejala yang diderita Spurlock seperti kepala pusing, mual, sering marah, lesu, dan sebagainya.

Bagaimana sikap Spurlock? “Kami akan membuat sekuel Super Size Me dalam waktu dekat, mungkin judulnya Super Size Me Too.”
 
-eramuslim.com-

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan