islamind.com - Ada sebuah kisah tentang 
persahabatan sejati antara tawon dan pohon Ara. Kisah nyata tersebut 
telah terjadi selama kurang lebih 80 juta tahun lamanya. Hingga kini 
setiap generasi di antara mereka melakukan hal yang sama, yaitu seolah 
mengikat janji untuk saling memberi dan menerima, tidak boleh saling 
mengingkari, jika tidak maka akan kena batunya! 
Lalu bagaimana persahabatan itu bisa terjadi sementara pohon dan 
tawon adalah makhluk yang tidak berakal? Allah berfirman, “Sesungguhnya 
perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya,
 “Jadilah!” maka terjadilah ia. (Yaasiin : 82)
Pohon Ara atau tin adalah satu dari sedikit pohon yang namanya Allah 
sebut dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat At-Tiin ayat 1 yang berbunyi, 
“Demi (buah ) tin dan (buah) zaitun.”
Pohon ara merupakan kerabat pohon beringin. Beringin? Ya, beringin 
yang di Indonesia identik dengan kisah angker. Lain halnya dengan 
Indonesia, peneliti di Negara lain justru mengungkapkan kisah berbeda 
dan lebih berhikmah dari sekedar cerita angker yang berbumbu dusta. Lalu
 bagaimana kisahnya?
Kisah bermula dari rasa penasaran beberapa peneliti yang tertarik 
dengan hubungan saling menguntungkan antara pohon ara dan tawon atau 
yang lebih dikenal dalam ilmu biologi sebagai hubungan “mutualisme.” 
Peneliti kemudian mencari tahu bagaimana sanksinya apabila terjadi 
ketidakselarasan kerjasama atau kecurangan di antara tawon dan pohon 
ara, sebagaimana yang terungkap dalam jurnal yang berjudul, “Precision of host sanctions in the fig tree–fig wasp mutualism: consequences for uncooperative symbionts.”
Sejatinya pohon ara telah dibudidayakan dari jaman kuno dan tumbuh liar di daerah kering dan bermentari. Ara yang disebut “Common Fig” berasal dari Timur Tengah hingga kawasan Asia Barat. Sementara beberapa jenis Fig/ Ficus lainnya tumbuh di hutan hujan tropis.
Bunga pohon ara terdiri dari dua tipe, yaitu jenis yang berkelamin 
ganda dan berkelamin ganda sekaligus betina. Hampir separuh dari jenis 
pohon ara bertipe bunga jenis kedua atau disebut juga gynodioecious.
Dalam penyerbukannya, bunga ara dibantu oleh tawon yang juga 
memanfaatkan bunga tersebut untuk tempat bertelur. Tanpa bantuan tawon 
penyerbuk pohon ara tidak dapat berkembang biak dengan bijinya. Di lain 
sisi bunga memberikan tempat yang aman dan makanan untuk tawon generasi 
berikutnya.
Dalam perjalanan hidupnya yang hanya 48 jam, tawon betina akan 
mengumpulkan serbuk sari dari bunga jantan. Kemudian ia memasuki melalui
 celah sempit di mahkota bunga untuk menyerbuki beberapa bunga betina 
pada bunga majemuk. Kemudian sang tawon akan meletakkan telur-telurnya 
di dalam beberapa bunga pohon ara. Lalu sang jantan akan membuahi 
telur-telur tersebut.
Hasilnya adalah bunga kemudian berkembang menjadi buah ara dan 
anak-anak tawon bisa tumbuh di dalamnya, hingga akhirnya siap melakukan 
hal serupa seperti yang dilakukan orang tuanya. Lalu bagaimana apabila 
tawon hanya menempatkan telurnya saja pada buah tin namun tidak 
menyukseskan proses penyerbukan?
Inilah kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan sesuatu dengan 
sangat cermat. Entah bagaimana, seolah pohon tin dapat mengetahui jika 
tawon bertindak curang. Apabila tawon menaruh telurnya tanpa membawa 
serbuk sari untuk membantu penyerbukan, pohon tin akan menjatuhkan 
buahnya yang di dalamnya terdapat anak-anak tawon tersebut.
Bagaimana jika buah tin yang berisi anak-anak tawon dijatuhkan dengan
 keras dari ketinggian? Tentunya anak-anak tawon akan tewas dan itulah 
faktanya, seperti yang terungkap dalam jurnal yang ditulis oleh 
Charlotte Jander tersebut.
Lebih dari 700 jenis pohon ara di daerah tropis di seluruh dunia 
berkembang bersama dengan tawon ara. Setiap jenis pohon ara memiliki 
jenis tawon penyerbuknya sendiri. Beberapa jenis tawon membawa serbuk 
sari secara pasif dikarenakan serbuk sari tersebut menempel pada 
tubuhnya. Sementara jenis lainnya secara aktif mengumpulkan serbuk sari 
dalam kantong khusus yang ada padanya.
Para peneliti menemukan bahwa tawon yang membawa serbuk sari secara 
pasif asbab menempel di tubuhnya, maka pohon ara pun hampir tidak pernah
 menggugurkan buahnya.
Sementara para peneliti menemukan bahwasannya apabila tawon yang 
secara aktif mengumpulkan serbuk sari tidak membawa serbuk sari 
tersebut, maka pohon akan menggugurkan buahnya hingga anak keturunan 
sang tawon akan mati akibat terjatuh bersama buah yang digugurkan.
Pohon tin sangat mengerti jika dia tidak menerima haknya, maka 
kewajibannya untuk menjaga telur-telur tawon pun ia gugurkan. Inilah 
contoh keselarasan antara hak dan kewajiban pada tawon dan pohon ara.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya 
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” 
(Q.S. Ali Imran : 190)
Kisah tawon dan pohon ara adalah isyarat dari sang Pencipta. 
Seandainya saja manusia dapat memahami hikmah yang terkandung di 
dalamnya. (Berbagai Sumber)
Anda sedang membaca artikel tentang Kisah Nyata Persahabatan Tawon dan Pohon Ara dan anda bisa menemukan artikel Kisah Nyata Persahabatan Tawon dan Pohon Ara ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/kisah-nyata-persahabatan-tawon-dan.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Kisah Nyata Persahabatan Tawon dan Pohon Ara ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan 
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com 

0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan