Oleh Syeikh Abdullah Azzam
Ketahuilah , Jihad itu adalah amal jamai. Perilaku buruk langsung
terlihat. Kejemuan, kelelahan, kegoncangan yang melanda diri akan
memperlihatkan watak aslinya. Karena itu, Umar Ra pernah menanyakan
seseorang, ‘”Apakah engkau pernah menemaninya dalam safar (perjalanan)
sehingga engkau tahu persis akhlaknya? Dinamakan perjalanan itu “Safar”
(terbuka) , karena ia membuka akhlak seseorang, dan menampakkan
keasliannya.
Engkau mungkin Doktor bertitel dinegerimu, ketika engkau datang untuk
berceramah, maka kata katamu menarik orang dan mereka meneriakkan
“Allahu Akbar”, dan khalayak ramai berjalan dibelakangmu, namun ketika
engkau datang kemari, engkau tidak mampu memikul beban, sedang ada
pemuda kecil mampu bertahan lebih daripadamu, mengapa demikian? Rohanimu
penuh terisi , tapi engkau tidak mampu memikul beban perjalanan. Karena
itu ketika datang beberapa pemuda dan mengatakan kepadaku,” Ustadz
Fulan Datang, Syeikh Fulan datang”, maka aku akan berujar ,”Insya
Allah”. Saya tahu bahwa dia tidak akan datang dan tidak akan mampu
bertahan. Jihad tidak seperti berbicara di mimbar, seperti pepatah
mengatakan : “Mengkisahkan peperangan tidak sama dengan menceritakan
jamuan”
Kenapa Rabbul Izzati menetapkan pahala besar bagi amalan Jihad?
Kenapa? Karena didalamnya ada kepayahan, ada pengorbanan nyawa, ada
kesulitan , ada keletihan, ada beban dan sebagainya. Seperti yang telah
saya katakan, Jihad adalah amalan jamai. Terkadang menahan diri dari
gangguan orang orang yang ada disekitarmu lebih berat kau rasakan
daripada menghadapi desingan peluru musuh yang ditujukan kepadamu. Ya
benar, yang satu makan dengan cara yang tidak menyenangkan hatimu, yang
satunya lagi berbicara dengan cara yang tidak menyenangkan. Yang ini
menjulurkan kakinya ke wajahmu sewaktu tidur, yang lain menyela
perkataan yang membikin sakit hati. Dan engkau harus menahan diri dari
itu semua. Jika tidak suka tidak ada jihad kecuali seperti ini, ibadah
Jamai.
Benar , Jihad adalah Amal Jamai yang menuntut seseorang agar bersikap
lemah lembut terhadap orang orang mumin. Kadang yang ini menyakitimu,
lalu kamu diam. Sedang yang lain melakukan kesalahan, dan kamu pun
menutup mata dan tidak membesar besarkannya, semua harus kamu lakukan
dan bekal diri dari dua sifat sebelum berjihad : “Bersikap lemah lembut
terhadap orang orang mumin dan bersikap keras terhadap orang orang
kafir.”
Anda sedang membaca artikel tentang Jihad , Sabar dari Gangguan Disekitarmu Lebih Berat dari Desingan Peluru Musuh dan anda bisa menemukan artikel Jihad , Sabar dari Gangguan Disekitarmu Lebih Berat dari Desingan Peluru Musuh ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/jihad-sabar-dari-gangguan-disekitarmu.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Jihad , Sabar dari Gangguan Disekitarmu Lebih Berat dari Desingan Peluru Musuh ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan