Oleh: Ust. M. Lili Nur Aulia
“Aku tak pernah melihat Muslim
bin Yasar melirikan matanya saat shalat, sedikitpun. Suatu saat dinding
masjid roboh hingga mengejutkan orang yang berada di pasar, karena
getarannya. Tapi Muslim bin Yasar tetap dalam shalatnya tanpa melirik
sedikitpun.” Ini perkataan Maymun bin Hayyan, seorang shalih di zaman
Tabi’in, tentang sahabatnya Muslim bin Yasar yang terkenal khusyu dalam
beribadah.
Para orang-orang shalih dahulu, memiliki kenangan yang
cukup detail prihal kebaikan sahabat-sahabat mereka. Orang-orang shalih
dahulu sangat memperhatikan shalat sahabatnya dan mengambil banyak
pelajaran dari kebaikan sahabatnya. Seorang shalih pernah bertanya pada
Khalaf bin Ayub, “Apakah engkau tidak risih dengan lalat yang hinggap
saat shalat sehingga engkau perlu mengusirnya?” Ia menjawab, “Aku tidak
membiasakan diriku untuk melakukan sesuatu yang merusak nilai shalatku.”
Si penanya belum puas dengan jawaban itu, dan bertanya lagi soal
bagaimana Khalaf bin Ayyub bisa menahan diri untuk tetap bergeming saat
lalat hinggap di tubuhnya? Khalaf bin Ayyub menjawab, “Seorang penjahat
bisa bersabar saat dihukum berat di dalam penjara dan dia bahkan bangga
dengan kesabarannya itu. Sedangkan aku berdiri di hadapan Allah swt,
apakah aku harus bergerak karena seekor lalat?”
Saudaraku,
Itu
sepotong tentang kekhusyuan orang-orang shalih saat menunaikan shalat.
Di antara mereka ada yang bernama Ibnu Zubair, yang bila berdiri dalam
shalatnya, seperti batang pohon, karena kekhusyuannya. Adz Dzahabi
menuliskan tentang Sofyan At Tsauri, yang pernah dilihatnya menunaikan
shalat di Masjidil Haram setelah shalat Magrib. Setelah itu, Ats Tsauri
melakukan shalat nafilah lalu sujud dan ia tidak mengangkat kepalanya
kecuali hingga berkumandang azan Isya.Orang shalih yang lain, Ali bin
Fudhail, berkata, “Aku ingin tawaf di Ka’bah. Aku lihat Sofyan Ats
Tsauri sedang sujud dalam shalatnya. Aku menyelesaikan thawafku tapi aku
masih melihat Ats Tsauri sujud. Lalu aku tawaf lagi, dan ketika selesai
thawaf aku melihat dia masih dalam keadaan sujud.”
Itulah
kenyatan yang dilakukan para sahabat, para tabi’in radhiallahu anhum.
Shalat di mata mereka sungguh-sungguh menjadi penyejuk yang begitu
menenangkan jiwa. Di sanalah mereka mendapatkan pucuk cintanya. Di
sanalah mereka berteduh di sebuah taman yang begitu nyaman dan
membuatnya lupa dengan apapun di sekelilingnya. Kitapun menjadi lebih
mengerti tentang sabda Rasulullah saw kepada Bilal ra, “Ya Bilal,
istirahatkanlah kami dengan shalat.” Itulah yang dikatakan Rasulullah
saw, “Dan sungguh dijadikan kesejukan mataku saat melakukan shalat.”
Semoga Allah swt mengasihi hamba-hamba-Nya yang tunduk dan khusyu
kepada-Nya.
Saudaraku,
Shalat adalah akhir wasiat
Rasulullah saw menjelang wafatnya. Dan shalatlah yang menjadi akhir
hilangnya Islam dari sebuah masyarakat. Shalat juga, masalah pertama
yang akan ditanyakan kepada seorang hamba di hari kiamat di hadapan
Allah swt Yang Maha Mengetahui.
Saudaraku,
Perhatikanlah
lagi lebih seksama, bagaimana Rasulullah saw suatu ketika tengah berada
di masjid bersama para sahabatnya. Lalu, masuklah seseorang dan dia
melakukan shalat. Usai shalat, orang itu datang dan mengucapkan salam
kepada Rasulullah saw. Rasul mengatakan kepadanya, “Kembalilah dan
shalatlah, engkau belum shalat.” Setelah itu orang tersebut shalat lagi
sebagaimana shalatnya yang pertama. Tapi ketika mendatangi Rasulullah
saw, ia kembali diperintahkan untuk kembali mengulangi shalatnya.
“Engkau sebenarnya belum shalat,” ujar Rasululalh saw. Ia kembali
melakukan shalat yang ketiga kalinnya kemudian datang kepada Rasulullah
saw. Ternyata Rasul saw tetap menganjurkan ia untuk kembali mengulang
shalatnya dan mengatakan bahwa ia sebenarnya belum shalat. Orang itu
bertanya, “Demi Allah Yang Mengutusmu dengan kebenaran. Apakah ada yang
lebih baik dari ini, ajarkanlah saya.” Rasulullah saw menjawab, “Jika
engkau berdiri shalat maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat apa yang
mudah bagimu dari Al Quran. Lalu ruku’lah hingga engkau tuma’nihah dalam
ruku. Lalu angkatlah kepalamu sampai engkau berdiri lurus. Lalu
sujudlah hingga engkau thuma`ninah dalam sujud. Lalu bangunlah hingga
engkau thuma`ninah dalam duduk. Lakukanlah itu dalam shalatmu semuanya… “
Saudaraku,
Barangkali
kita perlu teguran setelah shalat, yang mengatakan pada kita,
“kembalilah dan shalatlah lagi, karena sesungguhnya engkau belum
shalat.” Mungkin tidak sedikit dari kita yang melakukan ruku’, sujud,
duduk di antara dua sujud dalam keadaan yang terburu-terburu. Tanpa
kekusyu’an kepada Allah yang Maha Rahim dan Maha Kasih Sayang. Mungkin
ada di antara kita yang masih mencuri pandangan ke sisi lain saat kita
shalat, melihat pakaian, melihat jam, melihat arah lainnya, atau sangat
ingin cepat selesai shalat.
Ternyata, kita telah kehilangakn
khusyu’ dalam ibadah. Kita menunaikan shalat hanya untuk menggugurkan
kewajiban, bukan untuk dinikmati dan dirasakan kenikmatannya. Benarlah
apa yang dikatakan Khudzaifah bin Al yaman radhiallahu anhu, “Pertama
kali yang hilang dari agama kalian adalah kekhusyuan, dan yang paling
terakhir hilang adalah shalat. Ada banyak orang yang melakukan shalat
tapi tak ada kebaikan di dalam dirinya. Kelak engkau masuk ke sebuah
masjid dan tidak engkau lihat di dalamnya orang yang melakukan shalat
dengan khusyu’.”
Saudaraku,
Khudzaifah bin Al Yaman sangat
takut terhadap hilangnya kekhusyu’an, sebagaimana ia takut bila
kekhusyu’an itu hanya tampilan luarnya saja. “Hati-hatilah kalian
daripada kekhusyuan yang nifaq. Yakni bila tubuh seseorang secara lahir
terlihat khusyu’ tapi hatinya tidak khusyu’. Demikian ujar Khudzaifah Al
Yaman, seorang sahabat Rasulullah, yang dijuluki shaahibus sirri
Rasulillah, atau orang yang menyimpan rahasia Rasulullah saw tentang
orang-orang munafik. []
Anda sedang membaca artikel tentang Nasihat : Yang Mungkin Hilang Dari Ibadah Kita dan anda bisa menemukan artikel Nasihat : Yang Mungkin Hilang Dari Ibadah Kita ini dengan url http://bagiislam.blogspot.com/2013/01/nasihat-yang-mungkin-hilang-dari-ibadah.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Nasihat : Yang Mungkin Hilang Dari Ibadah Kita ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya CariManfaat.com.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di CariManfaat.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara Cerdas. Dilarang keras untuk berkomentar iklan